Konsep Pengelolaan Hama Terpadu
Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) merupakan suatu cara pendekatan berdasarkan pertimbangan ekonomi, ekologi dan sosial dalam rangka pengelolaan agro ekosistem secara keseluruhan.
Dalam melakukan budidaya kita tidak pernah terlepas dari masalah organisme pengganggu tanaman (OPT) yaitu Hama, Penyakit dan Gulma. Permasalahan tersebut menjadi sebuah dilema bagi petani sampai akhirnya kebanyakan petani memilih pestisida kimia untuk memberantas OPT tersebut tanpa memperhatikan akibat yang akan dialaminya seperti Resistensi (kekebalan hama), Resurjensi (ledakan hama), ledakan hama sekunder, matinya musuh alami seperti burung, belalang, ular.
Teknik Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
- Teknik Agronomi
Misalnya dengan pengolahan tanah, irigasi, pemberoan (istrirahatkan lahan), pergiliran jenis tanaman, tanam serentak, pengaturan jarak tanam, pemupukan yang berimbang (makro dan mikro) - Teknik Varietas Tahan
Misalnya dengan ketahanan genetik dan ketahanan ekologi (lingkungan) - Teknik Fisik dan Mekanik
Misalnya dengan penggunaan lampu perangkap, penggunaan metilat lem, gelombang suara, boneka sawah, pengambilan secara manual, serta pemasangan perangkap untuk pengusiran hama. - Teknik Pengendalian Hayati
Adalah pengendalian dengan penggunaan musuh alami menggunakan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan baik yang berasal dari tanaman maupun dari makhluk hidup. - Teknik Pengendalian Kimiawi
Teknik ini menggunakan pestisida kimia. Teknik penanggulangan secara kimia tetap digunakan, tetapi sebagai alternatif terakhir jika semua teknik pengendalian non kimiawi tidak mampu dan pada taraf yang merugikan.
Pengendalian HPT dengan pestisida kimia harus memperhatikan efektifitas dengan mempertimbangkan:
- Tepat Jenis
- Tepat Dosis
- Tepat konsentrasi
- Tepat waktu
- Tepat cara
- Tepat sasaran
Konsep Pengendalian Hama Terpadu
Hal terpenting dalam konsep PHT adalah Monitoring (pengamatan) yang dilakukan minimal satu kali dalam seminggu, sehingga petani dapat memutuskan secara tepat kapan dan dimana penggunaan pestisida kimia harus dilakukan. Pengamatan tersebut meliputi keadaan hama, populasi hama, musuh alami, pertumbuhan tanaman, cuaca, iklim, dan lain-lain.
Produk Pestisida NASA berfungsi dan digunakan pada tahap Pengendalian Hayati, sehingga lebih diprioritaskan sebelum penggunaan pestisida kimia yang merupakan alternatif terakhir dalam Pengelolaan Hama Terpadu.